Selasa, 27 November 2012

TUGU JOGJA


“Icon Kota Jogja yang Paling Dikenal”

Tugu Jogja merupakan icon Kota Yogyakarta yang paling dikenal. Monumen ini berada tepat di tengah perempatan Jalan Pangeran Mangkubumi, Jalan Jendral Soedirman, Jalan A.M Sangaji dan Jalan Diponegoro. Tugu Jogja yang berusia hampir 3 abad memiliki makna yang dalam sekaligus menyimpan beberapa rekaman sejarah kota Yogyakarta.

KOTABARU



“Jelajah Mengenang Kota Tua”

Udara sejuk akan menyapa begitu anda melintasi kawasan timur laut Malioboro, kawasan di seberang timur Sungai Code yang kini dinamai Kotabaru. Pohon-pohon rindang tumbuh di tengah ruas jalan, menaungi dari terik sinar matahari sekaligus membatasi lajur dua arah yang berbeda. Dengan bangunan-bangunan tua yang masih berdiri kokoh di sisi kanan kiri jalan, kawasan Kotabaru menjadi sebuah kawasan yang terlalu sayang untuk sekedar dilintasi.

Senin, 26 November 2012

KALIURANG


"Wisata Penuh Pesona Di Sudut Kota Jogja"


Berjarak 28 kilometer dari pusat kota Jogja, Kaliurang kini menjadi sebuah kawasan wisata alam dan budaya yang memikat, serta menjadi tempat yang menyenangkan untuk rekreasi keluarga.Bersantai dengan keluarga, orang tua bisa bersantai sambil mengawasi anak-anak bermain di Taman Rekreasi Kaliurang.  

MALIOBORO



“Jantung Keindahan Jogja, Surganya Para Wisatawan”
Matahari terik saat ribuan orang ramai di sepanjang jalan Malioboro. Mereka tidak hanya berdiri di trotoar tapi mereka berlari ke jalan. Suasana itu begitu berisik dan sibuk. Menggelegak tawa, klakson mobil berteriak, alunan gamelan kaset, hingga berteriak pedagang yang menjual makanan dan mainan untuk anak-anak dicampur menjadi satu. Setelah menunggu selama berjam-jam, akhirnya, rombongan karnaval yang diharapkan muncul. Dimulai oleh Bregada Prajurit Lombok Abang, konvoi kereta kerajaan mulai berjalan perlahan-lahan. Semua meremas ingin melihat beberapa GKR bendara dan KPH Yudhanegara yang terus menerus melambaikan tangan dan Menebar senyum ramah.

TAMAN SARI


"Sebuah Istana Air yang Penuh Kecantikan dan Rahasia"

Sebuah era setelah Perjanjian Giyanti, Pangeran Mangkubumi membangun sebuah istana sebagai pusat pemerintahan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Pangeran Mangkubumi kemudian dikenal sebagai Sultan Hamengku Buwono I, membangun istana di tengah garis imajiner yang menghubungkan Pantai Parangtritis dan Gunung Merapi. Titik yang menjadi referensi untuk membangun istana adalah umbul (air mancur). Untuk menghormati istri-istrinya bergantian baik karena mereka membantu Sultan dalam waktu perang, Sultan meminta Demak Tegis, seorang arsitek Portugis dan Bupati Madiun, sebagai mandor, untuk membangun sebuah istana di air mancur yang yang terletak 500 meter di selatan keraton. Istana yang dikelilingi oleh Segaran (danau buatan) dengan aroma wangi bunga yang ditanam di pulau buatan mengelilinginya disebut sebagai Taman Sari (Water Castle) sekarang.

Asal Usul Nama Gudeg






Asal usul nama Gudeg Inilah kisahnya. Di sebuah sudut kota jogja pada  jaman penjajahan Inggris tinggalah seorang warga negara Inggris yang tinggal di Indonesia dan memiliki istri seorang perempuan jawa. Warga negara Inggris tersebut memanggil istrinya dengan sebutan “dek” karena memang panggilan “dek” sudah menjadi tradisi di jawa biasanya untuk memanggil istri yang notabene sebagai ibu rumah tangga..

Choreo PAF2012 SMASE